Pelaksaan Audit Mutu Internal dilaksanakan secara daring melalui aplikasi zoom yang dihadiri oleh Rektor Universitas Dwijendra, Ketua LPM, serta seluruh Auditee dan Auditor.
Ketua LPM Universitas Dwijendra Desak Made Sukma Widiyani, S.T., M.T. dalam sambutannya menjelaskan Audit Mutu Internal merupakan agenda tahunan. Beliau menambahkan Sistem Penjaminan Mutu Internal (SPMI) akan berjalan dengan baik jika di dalamnya terdapat siklus mutu, diantaranya penetapan mutu, pelaksanaan, evaluasi, pengendalian serta peningkatan (PPEPP).
Kegiatan ini dilakukan untuk meningkatkan pelaksanaan mutu pelayanan terhadap mahasiswa, serta menjaga kualitas jalinan kerjasama Universitas Dwijendra dengan instansi lain. Kegiatan Audit Mutu Internal Institusi juga dilakukan dengan harapan adanya kontribusi stake holder untuk peningkatan mutu pelaksanaan Tri Dharma Perguruan Tinggi Universitas Dwijendra.
Untuk mewujudkan budaya mutu di Universitas Dwijendra Universitas Dwijendra melalui Lembaga Penjamin Mutu (LPM) menyelenggarakan Audit Mutu Internal (AMI), tambah Desak Made Sukma Widiyani, S.T., M.T.
Kegiatan Audit Mutu Internal (AMI) institusi dibuka langsung oleh.Rektor Univeraitas Dwijendra yang diwakili oleh Wakil Rektor I Dr. I Ketut Suar Adnyana, M.Hum, dalam sambutannya, Wakil Rektor I menjelaskan bahwa kegiatan ini sangat penting dilakukan sebagai salah satu bagian penting dari Sistem Penjaminan Mutu Internal (SPMI) pada sebuah institusi Pendidikan Tinggi.
“AMI adalah proses pengujian yang sistematik, mandiri dan terdokumentasi untuk memastikan pelaksanaan kegiatan di perguruan tinggi sesuai prosedur dan hasilnya telah sesuai dengan standar mutu yang telah ditetapkan Universitas Dwijendra. AMI merupakan salah satu langkah untuk mengetahui kesesuaian standar dengan pelaksanaan standar di Universitas Dwijendra. telah dilakukan pada berbagai aspek. Saya seluruh sivitas akademika berkontribusi dan memiliki kepedulian yang tinggi terhadap institusi kita, terutama dari sisi keperluan akreditasi, baik secara nasional maupun internasional,” ujar Dr. I Ketut Suar Adnyana, M.Hum.
Pada kesempatan yang sama, Desak Made Sukma Widiyani, S.T., M.T. menyebutkan beberapa temuan AMI yang sebagian besar dijumpai di setiap prodi, diantaranya terkait animo mahasiswa asing masih kurang, sumber pendanaan penelitian sebagaian besar berasal dari dalam Perguruan Tinggi. Disamping itu, PKM pada setiap prodi diharapkan dan dilaksanakan untuk mengimplementasikan teknologi sehingga bermanfaat bagi masyarakat. Yang perlu ditingkatkan adalah perolehan dari dosen.
“Sebagian besar temuan AMI bersifat OB (observasi), artinya prodi pada dasarnya sudah melaksanakan standar yang telah ditetapkan namun ada beberapa aspek yg perlu dilengkapi dan ditingkatkan.” Terang Desak Made Sukma Widiyani, S.T., M.T
Dalam penjelasan terakhir, Wakil Rektor I mengajak seluruh peserta untuk terus menunjukan bukti nyata dalam berkinerja dan memberikan yang terbaik bagi kesinambungan kemajuan institusi.